TIMES BLORA, BLORA – Polres Blora terus mengusut dugaan keracunan makanan yang menimpa para siswa SMPN 1 Blora. 

Upaya penelusuran dilakukan secara berlapis, mulai dari lokasi kejadian hingga dapur pengolahan makanan milik SPPG Karangjati 1 Blora yang menjadi penyedia menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kasatreskrim Polres Blora, Iptu Zaenul Arifin, menjelaskan bahwa penyidik langsung bergerak memeriksa seluruh tahapan pengolahan makanan.

“Kami sudah memeriksa makanan yang diduga berasal dari SPPG. Pemeriksaan dilakukan mulai dari bahan baku, penyimpanan, persiapan hingga proses pengolahan. Seluruh tahapan kami cek sebagai bagian dari olah TKP,” katanya, Jumat (28/11/2025).

Sejumlah barang bukti berupa sampel makanan juga telah diamankan untuk diuji di laboratorium.

“Ada beberapa barang bukti yang kami bawa, termasuk contoh makanan yang disimpan. Saat ini kami menunggu hasil pemeriksaan laboratorium,” ujarnya.

Dalam penyelidikan tersebut, polisi turut meminta keterangan dari pihak penyedia makanan MBG serta Ketua SPPI Karangjati 1 Blora.

Pemeriksaan di dapur SPPG mencakup aspek kebersihan peralatan, teknik pengolahan makanan, hingga proses penyajian dan distribusi.

“Bersama tim gabungan, kami melakukan investigasi langsung mulai dari pengolahan hingga distribusi makanan,” tambahnya.

Sementara itu, perkembangan kondisi para siswa mulai membaik. Zaenul menyebut hanya dua siswa yang masih menjalani perawatan lanjutan.

“Semalam saya cek, di RSUD dr. R. Soetijono masih ada satu siswa yang dirawat dan satu lainnya di RS DKT. Ratusan siswa lain sudah pulang dan menjalani rawat jalan. Data rumah sakit menunjukkan total korban mencapai 122 siswa," ujarnya.

Meski rangkaian pemeriksaan terus dipercepat, Polres Blora belum dapat menarik kesimpulan terkait pemicu keracunan massal tersebut.

Sampel makanan, feses, muntahan siswa, dan air telah dikirim ke Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah serta BLK Semarang.

“Hasilnya, nanti akan disampaikan ke masyarakat,” katanya.

Peristiwa dugaan keracunan terjadi pada Selasa (25/11/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, setelah ratusan siswa mengalami mual, muntah, dan diare seusai menyantap menu MBG. (*)