TIMES BLORA, BLORA – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Blora melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mulai mengerjakan proyek peningkatan drainase di kawasan Alun-Alun Blora. Program ini ditujukan untuk mengatasi persoalan genangan air saat hujan deras sekaligus mempercantik wajah pusat kota.
Plt. Kepala DPUPR Blora, Dasiran, menjelaskan bahwa proyek tersebut merupakan salah satu program prioritas Pemkab dalam menciptakan lingkungan kota yang bersih, tertata, dan bebas banjir.
“Selama ini, beberapa titik di sekitar Alun-Alun sering tergenang karena kapasitas saluran air yang sudah tidak mencukupi. Tahun ini kami tingkatkan kapasitas dan perbaiki konstruksinya agar air bisa mengalir lebih lancar ke saluran utama,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Proyek dengan nilai kontrak Rp187,31 juta itu dibiayai dari APBD Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2025. Pelaksana kegiatan adalah CV Restu Bumi Mustika, dengan pengawasan oleh CV Mbolo Konsultan.
Lingkup pekerjaan meliputi pembuatan saluran primer dan sekunder baru, pemasangan box culvert (U-Ditch) sepanjang 152 meter, betonisasi 12 meter, normalisasi saluran lama, serta penataan trotoar dan pedestrian di sisi utara dan timur Alun-Alun Blora. Peningkatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan pembuangan air dan mencegah limpasan ke jalan raya.
“Selain memperbesar kapasitas, kami juga menyesuaikan kemiringan dan elevasi saluran supaya aliran air lebih optimal. Pekerjaan ditargetkan rampung dalam 90 hari kalender, dari 11 September hingga 10 Desember 2025,” tambah Dasiran.
Di sisi lain, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Blora, Widyaningsih, memaparkan bahwa sepanjang tahun ini Pemkab menyiapkan 127 paket pekerjaan dengan total nilai mencapai Rp324,85 miliar dan HPS sebesar Rp319,68 miliar.
“Seluruh pengadaan dilakukan secara terbuka melalui LPSE untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas. Selisih Rp5,17 miliar antara pagu dan HPS menunjukkan adanya efisiensi tanpa mengurangi kualitas pekerjaan,” jelas Widyaningsih.
Dari total paket tersebut, enam hingga tujuh proyek sempat harus mengulang proses tender akibat kekurangan administrasi. Proyek di atas Rp200 juta wajib ditenderkan, sedangkan nilai di bawahnya dapat dilakukan dengan pengadaan langsung.
Selain proyek reguler, Pemkab Blora juga mengandalkan pinjaman daerah sebesar Rp215 miliar dari Bank Jateng untuk membangun dan memperbaiki 41 ruas jalan. Di antaranya, Jalan Mojowetan-Sidomulyo-Lemahputih senilai Rp3 miliar dan Jalan Blora-Nglangitan senilai Rp5 miliar.
Dari total dana pinjaman itu, Rp205 miliar difokuskan untuk infrastruktur jalan, sementara Rp10 miliar disiapkan sebagai cadangan kas daerah.
APBD 2025 juga mengalokasikan dana untuk proyek strategis lainnya, seperti pembangunan gedung rawat inap RSUD dr. R. Soetijono Blora senilai Rp8,4 miliar dan peningkatan jalan Tambaksari–Puledagel Rp917 juta.
“Kami menargetkan semua proyek selesai tepat waktu dan memberi dampak langsung bagi masyarakat, terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu warga Blora, Dewangga, menyambut positif pembangunan drainase di kawasan Alun-Alun.
“Langkah ini bagus, bukan cuma mengatasi banjir, tapi juga memperindah pusat kota. Semoga setelah rampung, Alun-Alun jadi lebih bersih dan nyaman,” tuturnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tata Ulang Pusat Kota, Pemkab Blora Percantik Alun-Alun Lewat Proyek Drainase Baru
Pewarta | : Ahmad Rengga Wahana Putra [MG-301] |
Editor | : Deasy Mayasari |