https://blora.times.co.id/
Berita

Kisah Keluk Pristiwahana, Gelombang Senyap yang Menggema Besar di Blora

Senin, 15 September 2025 - 20:17
Kisah Keluk Pristiwahana, Gelombang Senyap yang Menggema Besar di Blora Keluk Pristiwahana, Tokoh Masyarakat, Wiro Anom tingkat 2 PSHT Cabang Blora-Pusat Madiun, serta ketua LSM GERAK Blora. (FOTO: Rengga/TIMES Indonesia)

TIMES BLORA, BLORA – Di tengah hiruk pikuk kehidupan masyarakat yang kerap terhanyut oleh kepentingan pribadi, hadir sosok sederhana yang memilih berjalan di jalannya sendiri, Keluk Pristiwahana (44) .

Ia bukan pejabat, bukan pula orang yang haus jabatan, namun kiprah dan langkahnya yang senyap dan jarang terekspos oleh sosial media selalu menyentuh denyut nadi masyarakat.

Di Blora, Jawa Tengah, nama Keluk Pristiwahana tidak asing lagi di telinga masyarakat.

Pribadi yang kerap disapa Keluk ini dikenal bukan hanya sebagai tokoh masyarakat, tetapi juga sebagai Wiro Anom tingkat 2 Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Blora – Pusat Madiun, sekaligus Ketua LSM Gerak (Gerakan Rakyat Anti Korupsi) yang selama ini vokal menyuarakan kepentingan masyarakat.

Sosoknya sederhana, namun langkahnya selalu meninggalkan jejak dalam setiap denyut kehidupan masyarakat Blora.

Dalam dunia persilatan, ia dikenal disiplin, tegas, namun penuh welas asih. Sebagai Wiro Anom tingkat 2 PSHT, Keluk bukan hanya melatih fisik, tetapi juga menanamkan nilai budi pekerti luhur kepada generasi muda.

Ia percaya, seorang pendekar sejati bukan diukur dari kuatnya pukulan, melainkan dari ketulusan hati dalam menolong sesama.

PSHT-Cabang-Blora-2.jpg

Napak tilasnya di Blora bukanlah termasuk insan baru. Sejak tahun 2001, dia memijakkan kaki di Blora yang sebelumnya lahir dan besar di Jawa Timur.

"Saya tinggal di Blora sejak tahun 2001 sampai sekarang. Dulu saya lahir dan besar di Ngawi, Jawa Timur," ucap Keluk, Senin (15/9/2025).

Sementara di jalur organisasi sosial, kiprahnya melalui LSM Gerak menjadikannya suara lantang bagi mereka yang tak punya akses.

"Saya berkecimpung di dunia LSM sejak tahun 2013. Saya mendirikan LSM Gerak ini supaya kita semua bisa mengawal penggunaan anggaran Daerah maupun Negara. Dan saya tidak ingin rakyat kecil yang sebagai tahta tertinggi dari para pejabat malah dilupakan dan digunakan untuk kepentingan pribadi," terangnya.

Ia sering berdiri di barisan depan memperjuangkan keadilan, meski harus berhadapan dengan risiko. Namun bagi Keluk, membela rakyat adalah jalan pengabdian, bukan sekadar pilihan.

Dengan contoh permasalahan yang belum lama ini, perihal UNY yang awalnya tidak dibangun di daerah Blora Kota, jerih payahnya menyuarakan dan memberi dukungan tak sia-sia. Akhir dari problematikanya sudah usai setelah diberi kabar bahwa UNY akan dibangun di area Blora kota.

"Kemarin pas ramai kabar UNY tidak dibangun di Blora kota, kita bergerak dan menyuarakan pendapat bahwa UNY harus di bangun di jantung Blora yaitu di daerah Blora kota. Karena itu sangat penting untuk keberlangsungan pendidikan masyarakat Blora. Kita juga tidak mendapat apapun karena murni memperjuangkan agar UNY bisa di bangun di Blora kota," tegasnya.

Menariknya, Keluk tidak pernah dan tidak ingin menjadikan dirinya sebagai “pejabat”. Ia justru menolak ketika orang-orang mencoba mengaitkannya dengan jabatan politik.

“Saya tidak ingin jadi pejabat, karena bagi saya mengabdi tidak harus duduk di kursi kekuasaan. Cukup berdiri bersama rakyat, itu sudah lebih dari cukup,” katanya suatu ketika, dengan tatapan penuh ketulusan.

Di era ketika banyak tokoh mengejar panggung dan kekuasaan, sosok seperti Keluk adalah oase ketulusan. Ia hadir bukan untuk mencari nama, apalagi jabatan, melainkan untuk memberi arti. Ia menunjukkan bahwa pengabdian sejati lahir dari hati, bukan dari kursi.

Blora mungkin bukan tanah kelahirannya. Tapi dari sikap dan tindakannya, jelas terlihat bahwa ia telah memilih Blora sebagai tanah perjuangan.

Dan masyarakat pun menerima Keluk bukan sekadar sebagai tokoh, melainkan sebagai saudara, sahabat, dan penggerak yang berjalan bersama mereka.

Keluk Pristiwahana mengajarkan kita satu hal penting bahwa seorang pemimpin tidak harus disebut pejabat. Pemimpin sejati adalah mereka yang mampu mendengar, merangkul, dan berjuang bersama rakyatnya tanpa pamrih, tanpa syarat. (*)

Pewarta : Ahmad Rengga Wahana Putra [MG-301]
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Blora just now

Welcome to TIMES Blora

TIMES Blora is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.