TIMES BLORA, BLORA – Upaya pencegahan potensi radikalisme, terorisme, dan narkotika terus diperkuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora. Salah satunya melalui penandatanganan nota kesepakatan antara Pemkab Blora, delapan perguruan tinggi (PT), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung di aula Setda Blora, Kamis (20/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Bupati Blora Arief Rohman menekankan bahwa posisi Blora sebagai gerbang timur Jawa Tengah menjadi alasan pentingnya kewaspadaan.

Ia menyebut wilayah perbatasan memiliki potensi kerawanan lebih tinggi, baik terhadap terorisme maupun peredaran narkotika.

“Ini (Blora) menjadi pintu masuk orang Jawa Timur menuju Jawa Tengah. Gerbangnya ada di Blora. Kita minta arahan karena khusus radikalisme dan terorisme menjadi bahaya yang tidak bisa menyangka,” ujar Bupati Arief.

Bupati menuding pula bahwa sudah pernah ditemukan warga Blora yang terpapar radikalisme dan terorisme. Namun ia memastikan kasus tersebut telah tertangani dengan baik.

“Alhamdulillah setelah pendekatan, pembinaan, sekarang sudah bisa berinteraksi dengan masyarakat dan menjadi agen untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap bahaya radikalisme dan terorisme,” terangnya.

Lebih jauh, Bupati Arief mengungkapkan bahwa mahasiswa di kampus-kampus Blora tidak hanya berasal dari daerah setempat, tetapi juga dari berbagai wilayah di Indonesia. Kondisi itu menjadi alasan kenapa langkah pencegahan harus dilakukan lebih serius.

“Kekhawatiran adanya potensi radikalisme dan terorisme harus diantisipasi. Karena mahasiswanya tidak dari Kabupaten Blora sendiri. Seperti Akamisgas, mahasiswanya dari Aceh sampai Papua,” jelasnya.

Ia pun berharap setiap perguruan tinggi dapat melibatkan BNPT dalam kegiatan edukatif, termasuk memberikan kuliah umum terkait bahaya radikalisme dan terorisme.

“Nanti pihak kampus dapat mengundang Pak Deputi atau yang mewakili untuk mengisi kuliah umum,” tambahnya.

Di sisi lain, penandatanganan MoU ini juga merupakan tindak lanjut dari langkah aktif Kepala BNPT yang selama ini menggencarkan pendekatan ke kampus-kampus. Bupati Arief menilai kerja sama ini akan memperkuat pencegahan sejak dini.

“MoU ini, ceritanya Pak Kepala BNPT aktif ke kampus-kampus untuk pencegahan terorisme. Kita ingin gerbang paling timur Jawa Tengah bisa dicegah, khususnya potensi terorisme dan narkotika,” tegasnya.

Bupati Arief turut meminta dukungan jajaran Polres dan Kodim untuk memetakan potensi kerawanan di wilayah Blora.

“Mungkin Pak Kapolres bisa memetakan, Pak Dandim bisa memetakan,” imbuhnya. (*)