https://blora.times.co.id/
Berita

Musim Ungker Tiba, Aroma Hutan Jati dan Rezeki Musim Penghujan di Blora

Sabtu, 15 November 2025 - 13:30
Musim Ungker Tiba, Aroma Hutan Jati dan Rezeki Musim Penghujan di Blora Para pedagang ungker (kepompong ulat daun jati) yang menjajakan dagangannya di pinggir jalanan area Blora. (FOTO: Kominfo Blora)

TIMES BLORA, BLORA – Di sejumlah titik tepi jalan Kabupaten Blora, tanda-tanda musim penghujan tidak hanya terlihat dari daun jati yang kembali bersemi. Pada momen inilah, para penjual ungker—kepompong ulat daun jati—kembali hadir di pinggir jalan, menggelar dagangan yang selalu ditunggu warga.

Di bawah rindang pohon jati, perempuan-perempuan penjual itu duduk lesehan. Di depan mereka, bungkusan ungker dalam balutan daun jati tertata rapi, menunggu pembeli yang melintas. Salah satu lokasi yang paling mudah dijumpai adalah tepi jalan di samping Kantor Kecamatan Blora, tak jauh dari Pasar Sido Makmur menuju Randublatung. Di tempat ini, kedatangan para penjual ungker seperti penanda datangnya musim baru.

“Ini lagi musim ungker, tapi mencarinya sampai hutan di Ngawi. Ya untuk tambah penghasilan dan hiburan,” kata Kasmi, perempuan asal Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, saat ditemui Jumat (14/11/2025).

Sejak pagi hingga sore, Kasmi dan beberapa kerabatnya menggelar dagangan di titik tersebut. Senyum tersungging ketika ia ditanya soal penjualan. “Ya laku, banyak yang minat,” ujarnya singkat.

Hal serupa disampaikan Ira, penjual lainnya. Ia menjelaskan harga ungker pada awal musim biasanya lebih tinggi karena jumlahnya masih terbatas dan proses mencarinya terhambat hujan.

“Saat ini harganya Rp200.000,00 per kilogram. Tapi kami sediakan beberapa takaran gelas, yang kami bungkus daun jati. Mulai dari Rp20.000,00 sampai Rp30.000,00 per bungkus. Ini masih bagus dan enak, silakan kalau mau beli,” tutur Ira dengan senyum ramah pada setiap pembeli yang berhenti.

Perburuan Rezeki di Balik Daun Jati

ungker.jpg

Bagi warga yang tinggal di sekitar hutan jati, perburuan ungker menjadi momen yang dinanti setiap musim hujan. Kepompong itu biasanya mudah ditemukan saat cuaca cerah setelah hujan mereda. Namun musimnya pendek—hanya beberapa pekan—sehingga pencari ungker harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Di hutan, para pemburu ungker membungkuk sabar, mengais daun-daun jati yang rontok demi menemukan kepompong kecil berwarna cokelat keemasan. Hasil buruan itu kemudian dibawa pulang untuk dijual atau diolah menjadi masakan khas rumah.

Tak sedikit warga Blora yang datang khusus untuk membeli ungker dan mengolahnya menjadi oseng-oseng ungker—menu musiman yang selalu menjadi buruan pencinta kuliner tradisional.

“Kemunculan ungker ini dinantikan banyak orang. Oseng ungker itu rasanya gurih dan lezat. Kalau dimasak dengan bumbu yang pas, pasti nambah terus,” ujar Jatmiko, salah satu penggemar kuliner khas Blora.

Harga ungker yang tinggi tidak mematahkan minat pembeli. Mereka tahu betul tantangan di balik proses mendapatkannya.

“Ini tadi saya beli sedikit saja, buat tombo pingin. Nanti dimasak di rumah untuk lauk,” kata Joko, warga Kelurahan Mlangsen, yang menghampiri lapak penjual di tepi jalan.

Sederhana, tetapi Kaya Rasa

Cara memasak ungker terbilang sederhana. Kepompong dibersihkan, lalu direndam air panas. Setelah itu diberi daun kedondong, daun salam, lengkuas, garam, dan gula. Bumbu tumisnya pun tidak rumit: bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit.

Semua bumbu ditumis hingga harum, kemudian ungker dimasukkan bersama sedikit air. Setelah sekitar lima menit—ketika bumbu meresap dan air menyusut—oseng ungker siap disajikan dalam keadaan hangat.

Namun tidak semua orang cocok mengonsumsi ungker. Mereka yang memiliki alergi kulit kadang mengalami gatal setelah memakannya. Karena itu, warga yang rentan alergi disarankan berhati-hati atau menyiapkan obat antialergi jika tetap ingin mencoba.

Musim ungker memang singkat, tetapi setiap kemunculannya selalu membawa cerita: cerita tentang rezeki musiman, kuliner warisan, dan ikatan warga Blora dengan hutan jati yang menjadi bagian dari kehidupan mereka.(*)

Pewarta : Ahmad Rengga Wahana Putra [MG-301]
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Blora just now

Welcome to TIMES Blora

TIMES Blora is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.