TIMES BLORA, BLORA – Rasa duka dan kepedulian mendalam ditunjukkan oleh keluarga besar SMK Muhammadiyah 1 Blora (Musaba) dengan menggelar salat ghaib untuk para korban tragedi lima santriwati yang hanyut di Sungai Lusi, Blora, pada Kamis (11/12/2025) lalu.

“Diadakannya salat ghaib bersama bapak ibu guru, karyawan, dan anak-anak Musaba sebagai wujud simpati dan empati kita untuk santriwati Al-Ma’un yang sedang mengalami musibah,” kata Waka Kesiswaan SMK Muhammadiyah 1 Blora, Aziz Malessa, Sabtu (13/12/2025).

Ia mengatakan kegiatan ini merupakan wujud kepedulian nyata terhadap sesama yang sedang tertimpa musibah. Salat ghaib yang diikuti oleh 300 jama'ah ini dilaksanakan sebagai bentuk simpati dan empati atas musibah yang menimpa santriwati Al-Ma’un Blora.

Waka Kesiswaan SMK Muhammadiyah 1 Blora, Aziz Malessa. (FOTO: Rengga/TIMES Indonesia)

Salat ghaib itu diikuti oleh seluruh elemen sekolah, mulai dari bapak dan ibu guru, karyawan, hingga para pelajar kelas X, XI, dan XII SMK Muhammadiyah 1 Blora.

Seluruh peserta tampak khusyuk mengikuti rangkaian ibadah yang digelar di lingkungan sekolah tersebut.

Tidak hanya melaksanakan salat ghaib, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan doa bersama yang dipanjatkan agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.

Selain itu, keluarga besar sekolah juga menggelar pengumpulan donasi sebagai bentuk kepedulian sosial untuk membantu para korban dan keluarga yang terdampak tragedi Sungai Lusi.

Melalui kegiatan ini, SMK Muhammadiyah 1 Blora berharap nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial dapat terus tumbuh dan mengakar kuat dalam diri para siswa. 

“Harapannya supaya jiwa sosial, empati, dan simpati anak-anak SMK Musaba (Muhammadiyah 1 Blora) tetap selalu ada sebagai wujud pendidikan berkarakter di dalam maupun di luar sekolah,” lanjutnya.

Kegiatan salat ghaib, doa bersama, dan donasi ini menjadi bagian dari upaya sekolah dalam menanamkan pendidikan karakter kepada para siswa.

Tidak hanya melalui pembelajaran akademik, namun juga melalui kegiatan keagamaan dan sosial yang menumbuhkan rasa kemanusiaan serta kepedulian terhadap sesama. (*)